PEMANFAATAN KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DALAM PENGAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA)
Abstract
Abstrak Indonesia memiliki warisan budaya yang luas. Ada ratusan etnik dengan perbedaan budaya masing-masing. Perbedaan-perbedaan budaya tersebut penting dipahami oleh pelajar BIPA. Masalahnya terletak pada kenyataan bahwa program pengajaran BIPA tidak hanya dimaksudkan untuk menjadikan pelajar sebagai penutur bahasa Indonesia yang baik tetapi juga untuk membuat mereka memahami konteks sosio-kultural orangorang Indonesia. Mereka didorong untuk menyerap semua informasi tentang perbedaan budaya melalui materi-materi BIPA. Penulis dan guru kreatif dalam mengembangkan materi pengajaran dengan topik menarik yang dipengaruhi oleh perbedaan budaya Indonesia. Kurangnya pemahaman tentang perbedaan-perbedaan budaya ini bagi pelajar BIPA dapat menuntun kesalahan informasi tentang Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aziz, Aminuddin. 2003. ”Aspek-Aspek Budaya yang Terlupakan dalam Praktik Pengajaran Bahasa Asing”. Dalam Nyoman Riasa dan Danise Finney (Ed). Proseding Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing IV. Denpasar: Indonesian Australia Language Foundation (IALF).
Bagus, I Gusti Ngurah. 2002. ”Kebudayaan Bali”. Koentjaraningrat (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Bangun, Pajung. 2002. ”Kebudayaan Batak”. Koentjaraningrat (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Canale, M. 1980. “Theoretical Bases of the Communicative Approach to Second Language Teaching and Learning”. Dalam Applied Linguistics. 1.1. London: Longman
Canale, M. 1983. ”From Communicative Competence to Communicative Language Pedagogy”. Dalam J.C. Richards dan R. Schmidt (Ed.) Language and Communication. London: Longman.
Danandjaja, J. 2002. ”Kebudayaan Penduduk Kalimantan Tengah”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Harsojo. 2002. ”Kebudayaan Sunda”. Koentjaraningrat (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Junus, Umar. 2002. ”Kebudayaan Minangkabau”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Kodiran. 2002. ”Kebudayaan Jawa”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentaliteit, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Koentjaraningrat. 1985. ”Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan”. Alfian (Ed.) Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan. Jakarta:
Koentjaraningrat. 2002. ”Kebudayaan Flores”. Koentjaraningrat (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Mahfud, Chairul. 2006. Pendidikan Multikultural. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Mattulada. 2002. ”Kebudayaan BugisMakassar”. Koentjaraningrat (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Mustakim. 2003. ”Peranan Unsur Sosial Budaya dalam Pengajaran BIPA”. Dalam Nyoman Riasa dan Danise Finney (Editor). Proseding Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing IV. Denpasar: Indonesian Australia Language Foundation (IALF).
Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Budaya Indonesia: Suatu Pengantar. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Situmorang, Sodjuangan. 2006. ”Pentingnya Dokumentasi Toponimi untuk Mendukung Tata Pemerintahan yang Baik”. Makalah dalam The 13th Asia South East & Pacific South West Divisional Meeting, 24—25 August 2006. Jakarta.
Sjamsuddin, Teuku. 2002. Kebudayaan Aceh”. Koentjaraningrat (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Subiyakto. 2002. ”Kebudayaan Ambon”. Koentjaraningrat (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Sugono, Dendy. 2005. “Dinamika Bahasa dan Sastra Peneral Jiwa Bangsa Searntau”. Makalah Seminar Mabbin dan Mastera” di Mataram, Maret 2005.
Refbacks
- There are currently no refbacks.




.png)