HIERARKI KEBUTUHAN TOKOH UTAMA DALAM DUA CERPEN FAISAL ODDANG (Needs Hierarchy of the Central Characters in Two Short Stories by Faisal Oddang)

Saharul Hariyono, Nurhadi Nurhadi

Abstract

Characters, which described in the story are more interesting aspects as living as a human. Isuri and Hanafi are the central characters in Oddang’s short story who narrate how the character’s inner experiences that are unpleasant as a minority and make various efforts to reach the stage of actualizing themselves as a normal human being. This paper aims to analyze he needs level aspects of the central characters in two short stories Orang-orang dari Selatan harus Mati Malam itu and Di sana, Lima Puluh Tahun yang Lalu, using the Abraham Harold Maslow’s humanistic psychology approach. The data analyzed by using a descriptive qualitative technique with data reduction, data display, and conclusion. Results of the study showed that physiological needs, in particular, Isuri reached his needs through spirituality, while, Hanafi focused on the fulfillment of house; safety needs, Isuri avoided the chasing of state apparatus with hiding in the forest, then Hanafi decided to be Netherlands citizens to protect himself from the trouble. Love needs and belonging, make Isuri maintains his relationship with Upe even though the reality is not occurring as expected, Hanafi then preferred anomaly with having a love for the same-sex named Mapatang. Self esteem needs, Isuri defended his religion Tolotang, Hanafi tried to be a bissu to avoid cursing from his village. For the sefl-actualization needs, Isuri persuaded Uak to obtain civil rights, Hanafi actualized his self to learn the epic I La Galigo of the bissu hoby book.


Abstrak
Tokoh fiksi adalah aspek yang lebih menarik banyak perhatian, seolah-olah hidup seperti manusia. Isuri dan Hanafi adalah tokoh utama dalam cerpen Oddang yang menarasikan bagaimana pengalaman batin tokoh yang tidak menyenangkan sebagai orang minoritas dan melakukan berbagai upaya mencapai tahap mengaktualisasikan diri sebagai manusia normal. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis aspek tingkat kebutuhan tokoh utama dalam dua cerpen Orang-orang dari Selatan harus Mati Malam Itu dan Di Sana, Lima Puluh Tahun yang Lalu menggunakan pendekatan psikologi humanistik Abraham Harold Maslow. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan penerapan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan fisiologis, tokoh Isuri memenuhi kebutuhan ini lewat spiritualitas, sementara Hanafi berpusat pada pemenuhan tempat tinggal; kebutuhan rasa aman, Isuri menghindari kejaran aparat negara dengan bersembunyi dalam hutan, lalu Hanafi memutuskan menjadi warga negara Belanda demi melindungi diri dari marabahaya. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki membuat, Isuri bersikeras mempertahankan hubungannya dengan Upe walaupun praktiknya tidak terpenuhi, Hanafi memilih anomali, yakni menjalin cinta dengan sesama jenisnya yang bernama Mapatang. Kebutuhan rasa harga diri/penghargaan, Isuri mempertahankan agamanya Tolotang, Hanafi berusaha menjadi bissu demi menghindarkan tulah di kampungnya. Kebutuhan aktualisasi diri, Isuri membujuk Uak memeroleh hak sipil warga negara, Hanafi mengaktualisasi dengan memperdalam mempelajari epos I La Galigo kitab bissu.

Keywords

psikologi Maslow; tokoh utama; Faisal Oddang; Cerpen Sawerigading Datang Dari Laut

References

Adnan, S. (2009). Bissu Yang Enggan Membisu Proses Encountering Islam dan Kebugisan. Al-Qalam, 15(2), 401–414. https://doi.org/10.31969/alq.v15i2.502

Al-Jum’ah, A. N., & Suprihatin, C. (2019). Mapata’s Transformation of Gender Identities in Tiba Sebelum Berangkat. KnE Social Sciences, 94–105. https://doi.org/10.18502/kss.v3i19.4833

Aning, S. F. (2005). 100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia: : Biografi Singkat Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad 20. Yogyakarta: Narasi.

Efendi, A. (2008). Bahasa & Sastra dalam Berbagai Perspektif. Tiara Wacana.

Feist, J., & Feist, G. J. (2008). Theories Of Personality (7th ed.). New York: McGraw−Hill Primis.

Harvey, B. S. (1974). Tradition, Islam, And Rebellion: South Sulawesi 1950-1965 (Cornell University). Retrieved from https://oxis.org/theses/harvey-1974.pdf

Hergenhahn, B. R. (2008). An Introduction to the History of Psychology (6th ed.). Belmont: Wadworth Cengage Learning.

Hikma, N. (2015). Aspek Psikologis Tokoh Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara (Kajian Psikologi Humanistik Abraham Maslow). Humanika, 3(15). Retrieved from http://ojs.uho.ac.id/index.php/HUMANIKA/article/view/596

Koeswara, E. (1991). Teori-teori kepribadian: psikoanalisis, behaviorisme, humanistik. Bandung: Eresco.

Lathief, H. (2004). Bissu: Pergulatandan Peranannya di Masyarakat Bugis. Desantara Untuk Latar Nusa.

Lestari, S., Waluyo, H. J., & Wardani, N. E. (2019). Humanistic Psychology Study of Abraham Maslow on the Main Character in Tiba Sebelum Berangkat Novel by Faisal Oddang. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and Social Sciences, 2(1), 110–118. https://doi.org/10.33258/birci.v2i1.155

Maslow, A. H. (1987). Motivation and personality (3rd ed.). New York: Harper & Row.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. (3rd ed.). California: Sage Publications, Inc.

Minderop, A. (2013). Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus (2nd ed.). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (36th ed.). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Oddang, F. (2019). Sawerigading Datang Dari Laut. Yogyakarta: Diva Press.

Pelras, C. (1996). The Bugis. Cambridge: Blackwell Publishers Ltd.

Ratna, N. K. (2015). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra (10th ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saprillah, S. (2018). Melawan Arus (Strategi Komunitas Tolotoang Mempertahankan Kepercayaannya). Al-Qalam, 14(1), 39–56. https://doi.org/10.31969/alq.v14i1.517

Sayuti, S. A. (2000). Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.

Schirova, A. (2006). How to Analyze Fiction. New York: Monarch Press.

Setyorini, R. (2017). Analisis Kepribadian Tokoh Marni Kajian Psikologi Sigmund Freud dalam Novel Entrok Ksrya Okky Madasari. Kajian Linguistik Dan Sastra, 2(1), 12–24. https://doi.org/10.23917/kls.v2i1.5348

Sinaga, N., Zuriyati, Z., & Attas, S. G. (2018). Aktualisasi Diri Tokoh Utama Novel Balada Si Roy Karya Gol A Gong. Kandai, 14(1), 45–58. https://doi.org/10.26499/jk.v14i1.644

Suliyati, T. (2018). Bissu: Keistimewaan Gender dalam Tradisi Bugis. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 2(1), 52–61. https://doi.org/10.14710/endogami.2.1.52-61

Syafi’i, I. (2018). Karakter Tokoh dalam Cerpen Langit tak Lagi Biru dan Masa Depan Kesunyian Karya Radhar Panca Dahana. Buletin Al-Turas, XXIV(1), 35–50. https://doi.org/10.15408/bat.v24i1.7442

Syukur, N. A. (2015). Kepercayaan Tolotoang dalam Perspektif Masyarakat Bugis Sidrap. Rihlah, III(1), 109–114. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/rihlah.v3i01.1381

Triadi, F. (2019). Bissu and Toboto Domain; Lanskap, Islam, dan Negosiasi. ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia, 4(1), 73–90. https://doi.org/10.31947/etnosia.v4i1.6163

Refbacks

  • There are currently no refbacks.