AMBIGUITAS DALAM BAHASA BUGIS DIALEK SOPPENG: SUATU TINJAUAN SEMANTIK
Abstract
This article concerns with the usage of the ambiguity in Buginese, especially for the Buginese language of Soppeng
dialects.The research shows that the ambiguity is trend to use by the speaker with many purposes: the language values that
is stated in his mental image. Euphemism is another way to keep this language values to avoid forbidden or taboo. Thus,
the speaker always tries to keep the feeling of his audience by bringing his concept or the audience cognition to the
acceptable meaning or meaning domain that is accepted by the two parts. The research uses descriptive qualitative methods
combined with the semantics perspective to interpret surface structure (language) on to the deep structure (the meaning of
the meaning) that is actualized by phonemes, morpheme, and sentences.
Abstrak
Makalah ini berkenaan dengan masalah ambiguitas, khususnya bahasa Bugis Dialek Soppeng. Hasil
penelitian menunjukkan, bahwa ambiguitas cenderung digunakan oleh penutur dalam berbagai tujuan,
terutama berkaitan dengan nilai bahasa yang tersimpan di dalam mental imaginasinya. Penggunaan
eufimisme merupakan cara lain untuk tetap menjaga nilai bahasa tersebut dalam rangka menghindari hal
-hal yang dilarang atau sifatnya taboo. Dengan demikian, penutur selalu mencoba menjaga perasaan
lawan tutur dengan cara membawa konsep atau koginisi audiensnya ke arah berterima atau kearah
domain arti yang berterima dari kedua belah pihak. Penelitian makalah ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dipadu dengan pendekatan semantik untuk menginterpretasi struktur permukaan
(bahasa) kedalam struktur dalam (arti) yang diaktualisasikan melalui fonem, kata, frase dan kalimat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Chomsky Noam. 1957. Syntatic Structures. The
Hague: Mouton.
Crystal David, 1991. A Dictionary 0f Linguistics and
Phonetics; Third Edition. United Kingdom:
Basil Black-well.
Fromkin Victoria and Rodman Robert. 2002. An
Introduction to LANGUAGE (Sixth
Edition). London: Holt, Rinehart and
Winston, INC..
Gising Basrah, 1985. Ambiguitas dalam Bahasa Bugis
Dialek Soppeng: Suatu Tinjauan Sematik
(SKRIPSI). Ujung Pandang: Universitas
Hasanuddin.
____, 2006. Metodologi Penelitian: Sebuah
Perspektif dalam Ilmu Budaya. Makassar:
Era Media Press.
____, 2008. LINGUISTIK UMUM: Pengantar
Belajar Bahasa, Makassar: Era Media
Press.
Kaseng Sjahruddin, 1982. Bahasa Bugis Dialek
Soppeng: Valensi Morfologi Dasar Kata
Kerja (SERI ILDEP). Jakarta:
Djambatan.
Katamba Fransisca, 2000. An Introduction to
Phonology (Third Edition). New York:
Longman
Kridalaksana Harimurti, 1983. Deskripsi Sintaksis
Berdasarkan Semantik. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
_____, 2001. Kamus Linguistik; Edisi Ketiga.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lass Roger. 1999. PHONOLOGY: An Introduction
to Basic Concept (Fourth Edition). New
York. Cambridge University Press.
Saussure de Ferdinand. 1988. Pengantar Linguistik
Umum. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Verhaar, 1987. J.W.M., Pengantar Linguistik Umum,
Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
______, 2001. Asas As as Linguistik Umum.
Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.: Gajah Mada Universtity Press.
Refbacks
- There are currently no refbacks.




.png)