Analisis Wacana Kritis Fairclough pada Pemberitaan Kasus Pelecehan Seksual di Media Kompas

Dimas Yusuf Afrizal, Ani Rakhmawati, Kundharu Saddhono

Abstract

This study aims to analyze online news texts using Norman Fairclough’s critical discourse analysis (CDA) approach. The research employs Fairclough’s three-dimensional CDA model with data sourced from online news articles published by Kompas.com. The data were collected through documentation techniques involving news texts relevant to issues of sexual violence. The analysis was conducted across three dimensions: description (text), interpretation (discursive practice), and explanation (social practice). The findings reveal that the media present information in a neutral and formal linguistic style, yet implicitly obscure the position of victims while reinforcing institutional narratives. Victims are rarely given adequate representational space, whereas perpetrators are often protected through euphemistic expressions or the omission of identity. At the level of social practice, the media indirectly contribute to the reproduction of patriarchal structures and unequal power relations. Thus, language in media texts functions not merely as a tool of communication but also as an ideological instrument that shapes public interpretations of sexual violence cases.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teks pemberitaan media online dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis model Norman Fairclough. Penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis model Norman Fairclough dengan sumber data berupa berita daring dari media Kompas.com. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi terhadap teks berita yang relevan dengan isu kekerasan seksual. Analisis dilakukan melalui tiga dimensi, yakni deskripsi (teks), interpretasi (praktik wacana), dan eksplanasi (praktik sosial). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media menyampaikan informasi dengan gaya bahasa yang netral dan formal, tetapi secara tidak langsung mengaburkan posisi korban dan memperkuat narasi dari pihak institusi. Korban jarang diberi ruang representasi dalam berita, sementara pelaku sering kali dilindungi dengan penggunaan istilah eufemistik atau penghapusan identitas. Dalam konteks praktik sosial, media secara tidak langsung turut mereproduksi struktur sosial yang patriarkis dan relasi kuasa yang timpang. Dengan demikian, bahasa dalam teks media bukanlah sekadar alat komunikasi, tetapi juga instrumen ideologis yang memengaruhi cara publik memaknai peristiwa kekerasan seksual.

Keywords

analisis wacana kritis; pelecehan seksual; media online; Norman Fairclough

Full Text:

PDF

References

Ardhianti, M. (2024). Ideologi dalam Bahasa Perempuan terhadap Dugaan Pelecehan Seksual di Ajang Kontes Kecantikan: Analisis Wacana Kritis. Deskripsi Bahasa, 7(1), 1–15. https://doi.org/10.22146/db.9653

Eriyanto. (2006). Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media (5th ed.). LKiS.

Fairclough, N. (1992). Discourse and text: Linguistic and intertextual analysis within discourse analysis. Discourse & Society, 3(2), 193–217. https://doi.org/10.1177/0957926592003002004

Fairclough, N. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. Longman Publishing.

Fauzan, U. (2016). Analisis Wacana Kritis: Menguak Ideologi dalam Wacana. Idea Press Yogyakarta.

Galdi, S., & Guizzo, F. (2020). Media-Induced Sexual Harassment: The Routes from Sexually Objectifying Media to Sexual Harassment. Sex Roles. https://doi.org/10.1007/s11199-020-01196-0/Published

Ghofur, A. (2016). Critical Discourse Analisys Sebuah Model Analisis Sosial Kritis dalam Teks Media. OKARA: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 10(2), 177–194. https://doi.org/10.19105/ojbs.v10i2.978

Hamid, M. A., Basid, A., & Aulia, I. N. (2021). The reconstruction of Arab women role in media: a critical discourse analysis. Social Network Analysis and Mining, 11(1). https://doi.org/10.1007/s13278-021-00809-0

Hassan, A. (2018). Language, Media, and Ideology: Critical Discourse Analysis of Pakistani News Bulletin Headlines and Its Impact on Viewers. SAGE Open, 8(3). https://doi.org/10.1177/2158244018792612

Indah, N., Dan, S., Mardikantoro, H. B., & Artikel, S. (2017). Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Analisis Tekstual dalam Konstruksi Wacana Berita Korupsi di Metro TV dan NET dalam Perspektif Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka

Kanita, E. S., Rosalina, S., & Triyadi, S. (2023). Analisis Wacana Kritis Theo Van Leeuwen Pada Pemberitaan Kekerasan Seksual Dalam Kompas. Com Edisi September-Desember 2021 Sebagai Rekomendasi Bahan Ajar Teks Berita Di SMA. Jurnal Wahana Pendidikan, 10(2), 383–394. http://dx.doi.org/10.25157/jwp.v10i2.8292

Kessar, S., Rabab’Ah, G., Al-Khadra, W., & Hamdan, H. J. (2021). The Representation of the Algerian Hirak Protest Movement in the International Media: France 24 and Al-Jazeera. Cogent Social Sciences, 7(1). https://doi.org/10.1080/23311886.2021.1930646

Komossa, F., Kong, I., & Purves, R. S. (2024). What’s in the news? A multiscalar text analysis approach to exploring news media discourses for managing protected areas in Switzerland. Landscape Research, 49(6), 823–850. https://doi.org/10.1080/01426397.2024.2358234

Kusumasari, D., & Arifianto, S. (2020). Makna Teks Ujaran Kebencian Pada Media Sosial. Jurnal Komunikasi, 12(1), 1–15. https://doi.org/10.24912/jk.v12i1.4045

Marzuki, I. (2023). Analisis Wacana Kritis (Teori dan Praktik). Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. UNIMUDAPress.

Masitoh, M. (2020). Pendekatan dalam Analisis Wacana Kritis. Edukasi Lingua Sastra, 18(1), 66–76. https://doi.org/https://doi.org/10.47637/elsa.v18i1.221

McDonald, P., & Charlesworth, S. (2013). Framing Sexual Harassment through Media Representations. Women’s Studies International Forum, 37, 95–103. https://doi.org/10.1016/j.wsif.2012.11.003

Nikolova, E. (2021). “The balance of power is me: 0, Harvey Weinstein: 10”: A Critical Discourse Analysis of the press representation of Hollywoods biggest sexual harassment scandal. Women’s Studies International Forum, 88. https://doi.org/10.1016/j.wsif.2021.102515

Phillips, L., & Jorgensen, M. W. (2002). Discourse Analysis as Theory and Method (1st ed.). SAGE Publications Ltd.

Ramadhany, S., & Musawir, M. (2025). Bahasa dan Kekuasaan dalam Pemberitaan Isu Buruh Perspektif Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. AUFKLARUNG: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pembelajarannya, 4(3), 14–22. https://doi.org/https://doi.org/10.51574/aufklarung.v4i3.3208

Rengganis, O., Cenderamata1, C., & Darmayanti2, N. (2019). Analisis Wacana Kritis Fairclough pada Pemberitaan Selebriti di Media Daring. http://dx.doi.org/10.25157/literasi.v3i1.1736

Sadiah, E., Yanti, P. G., & Tarmini, W. (2023). Berita kekerasan seksual terhadap perempuan dalam dunia pendidikan: Analisis wacana kritis model Sara Mills. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 11(3), 230–238. http://dx.doi.org/10.31000/lgrm.v11i3.8010

Santoso, A. (2008). Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana Kritis. Jurnal Bahasa Dan Seni, 36(1), 1–14.

Santoso, D. H., Aziz, J., Pawito, Utari, P., & Kartono, D. T. (2020). Populism in new media: The online presidential campaign discourse in Indonesia. GEMA Online Journal of Language Studies, 20(2), 115–133. https://doi.org/10.17576/gema-2020-2002-07

Sanubarianto, S. T., & Firdaus, W. (2022). Topik Perkara Pelanggaran Pasal 27 UU ITE di Wilayah Hukum Nusa Tenggara Timur: Analisis Wacana Kritis (Topics of Violations of Article 27 of the ITE Law in the East Nusa Tenggara Legal Territory: Critical Discourse Analysis). Indonesian Language Education and Literature, 8(1), 173-186.

Silvia, N. A., Darihastining, S., & Mayasari, D. (2023). Marginalisasi Gender dalam Berits Online Tribunnews.com Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Mahasiswa (Analisis Wacana Sara Mills). https://ejournal.stkipjb.ac.id/index.php/CORCYS/article/view/3293

Sugiyanto, B. A. W. (2020). Kekerasan Simbolik Dalam Koran Merapi (Analisis Wacana pada Pemberitaan Kekerasan Seksual Perempuan Koran Merapi Edisi Januari-Desember 2014). In Bagus Ajy Waskyto Sugiyanto/ POPULIKA 8(2). https://doi.org/10.37631/populika.v8i2.375

Sukirno, S., Khristianto, K., Azza, F. N., & Wardianto, B. S. (2023). The Meaning of Modality in Instagram Content Discourse@ Tirto. Id. International Journal of Social Science and Human Research, 6(08). https://doi.org/10.47191/ijsshr/v6-i8-49

Susilo, D. (2015). Wacana Maskulinitas dalam Teks Media: Sebuah Tinjauan Kritis atas Berita Kekerasan dalam Situs Berita Online. Msyarakat Kebudayaan Dan Politik, 25–26. https://e-journal.unair.ac.id/MKP/article/view/4031/4378

Syukerti, N., Auliya, R., & Anggarkasih, A. (2021). Analisis Teks Media Surat Kabar “Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos” Terkait Kasus Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak. Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha, 1(2), 1–9. https://jurnal.uss.ac.id/index.php/jikoba/article/view/287/133

Teik, O. C., & Rahim, H. A. (2020). The discourse of nation building in the goods and services tax (GST) Malaysia info web portal news articles. 3L: Language, Linguistics, Literature, 26(1), 119–134. https://doi.org/10.17576/3L-2020-2601-09

Thomas, L., & Wareing, S. (2007). Language, Society, and Power (1st ed.). Routledge. https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9780203426968

Ulfah, A., Khofifah, A. N., Itasari, A. D., Kalfin, M. R., & Putri, N. W. E. (2024). Kosakata ‘Residivis’ sebagai Stigma Negatif dalam Pemberitaan Media Massa Tempo.co. HUMANIS: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, 16(2), 63–70. https://doi.org/10.52166/humanis.v16i2.6665

DOI: https://doi.org/10.26499/sawer.v31i2.1590

Refbacks

  • There are currently no refbacks.